Revolusi Investasi Emas Digital

Di tengah gelombang transformasi digital sektor finansial, PT Mumasa Grup Digital meluncurkan terobosan terbaru: Esia Gold, platform investasi emas digital pertama di Indonesia yang menghubungkan pasar crypto dengan sistem perbankan tradisional. Inovasi ini menjawab kebutuhan 87% investor milenial yang menginginkan aset stabil seperti emas, tetapi dengan aksesibilitas teknologi modern.

Mengapa Emas Digital?

Emas selalu menjadi “safe haven” di tengah volatilitas pasar. Namun investasi konvensional memiliki kendala:

  • Biaya penyimpanan fisik

  • Likuiditas terbatas

  • Risiko pemalsuan

  • Minimal pembelian tinggi

“*Esia Gold menghadirkan solusi: emas yang di-backing 100% oleh aset fisik, tetapi dalam bentuk token digital di blockchain*,” jelas CEO PT Mumasa Grup Digital dalam peluncuran virtual kemarin.

Cara Kerja Revolusioner

Platform ini memanfaatkan teknologi blockchain untuk:

  1. Tokenisasi Emas: Setiap token XAUT atau PAXG mewakili 1 gram emas murni yang disimpan di brankas Swiss

  2. Konversi Real-Time: Nilai emas dikonversi ke IDR berdasarkan harga spot London Bullion Market

  3. Jembatan Perbankan: Transaksi menggunakan transfer BRI dengan settlement < 10 menit

  4. Penarikan Terregulasi: Pencairan dana via mitra berizin OJK (nomor registrasi: AHU-006806.AH.01.30.2022)

Keunggulan Kompetitif

  • Spread Terendah (1.2% vs kompetitor 2.5-5%)

  • Minimum Investasi Rp 50.000 (setara 0.01 gram)

  • Fitur Auto-Invest: Beli otomatis saat harga turun

  • Portabilitas: Aset bisa ditransfer ke dompet crypto pribadi

Dukungan Regulasi Penuh

Sebagai bagian dari ekosistem PT Mumasa Grup Digital (NIB: 1802220076997), Esia Gold beroperasi dengan:

  • Izin PSE Kominfo No. 005684.01/DJAI.PSE/02/2024

  • Mitra penarikan terdaftar di Bank Indonesia

  • Audit bulanan oleh firma akuntansi ternama

  • Perlindungan dana melalui escrow account

Tantangan dan Strategi

Menyikapi kekhawatiran investasi crypto, Direktur Teknologi Esia Gold menegaskan: “Kami menggunakan private blockchain yang lebih stabil dan hemat energi dibanding public blockchain seperti Ethereum. Konsumsi energi per transaksi setara dengan 2 lampu LED selama 1 jam“.

Dampak bagi Pasar Indonesia

Dalam 3 bulan beta testing:

  • 5.200+ pengguna terdaftar

  • Volume transaksi harian Rp 850 juta

  • Rata-rata holding time 17 hari

  • Pengguna tertinggi dari kalangan profesional (42%) dan UMKM (38%)

Saya bisa diversifikasi 20% portofolio ke emas digital tanpa khawatir biaya penyimpanan” – testimoni Devina, pemilik boutique di Jakarta.

Roadmap 2027

  • Integrasi dengan marketplace untuk pembayaran berbasis emas

  • Program staking dengan imbal hasil 4.5%/tahun

  • Layanan gadai emas digital berjangka

  • Ekspansi ke pasar ASEAN Q4 2027

“Bagi investor yang ingin mencoba era baru investasi emas dengan keamanan sistem tradisional dan fleksibilitas teknologi blockchain, Esia Gold menyediakan on boarding khusus selama periode peluncuran. Pelajari mekanisme lengkapnya melalui webinar gratis di sini atau kunjungi halaman resmi kami, disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terkait